SMP Negeri 5 Yogyakarta (Pawitikra) mengadakan acara puncak peringatan HUT ke-70 atau Lustrum ke-14 di aula sekolah, Jumat (23/7). Peringatan ultah sekolah bersamaan dengan peringatan Hari Anak Nasional, sehingga tema yang diangkat yaitu ‘Pawitikra Peduli Hak Anak demi Mewujudkan Sekolah Berprestasi, Tangguh dan Berbudi Pekerti Luhur untuk Indonesia Maju’.
Puncak peringatan HUT sekolah ditandai dengan penyerahan tumpeng dari Komite Sekolah kepada Kepala Sekolah dilanjutkan penyerahan roti ultah dan cenderamata dari alumni serta walimurid. Peringatan HUT tahun ini cukup istimewa karena dibarengkan juga dengan prosesi peletakan batu pertama pembangunan Sporthall SMPN 5 Yogya oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori. Alumni Pawitikra menyumbang Rp 10 juta untuk pembangunan Sporthall tersebut.
Kepala SMPN 5 Yogyakarta Nuryani Agustina mengatakan, Pawitikra dibesarkan oleh alumni dan Komite Sekolah serta dengan arahan Dinas Dikpora Yogyakarta. Dengan begitu alumni, komite dan dinas adalah mitra utama sekolah. “SMPN 5 Yogya menjadi sekolah terbaik dan percontohan karena kontribusi banyak pihak,” kata Nuryani. Acara peringatan HUT sekolah diselenggarakan secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, dihadiri perwakilan Komite Sekolah, alumni, IKA Pawitikra dan Forum Orangtua Siswa.
Menurut Nuryani, meskipun peringatan HUT sekolah diselenggarakan secara sederhana di tengah pandemi, namun tidak mengurangi makna. Bersamaan dengan peringatan Hari Anak Nasional, maka hak anak (kesehatan dan pendidikan) menjadi fokus sekolah dan semua pihak. “Sekolah bersama Disdikpora Yogya akan menyelenggarakan vaksinasi bagi pelajar pada 26 Juli mendatang,” ujar Nuryani.
Ketua Komite SMPN 5 Yogya, Supriyono mengatakan, komite sekolah mendukung pembangunan sporthall sekolah sebagai salah satu fasilitas bagi siswa. “Dengan adanya sporthall ini akan memudahkan siswa menjangkau kebutuhan dalam berolahraga,” tuturnya.
Budi Asrori mengucapkan selamat berulang tahun bagi Pawitikra. Dia berharap, SMPN 5 Yogya mampu terus meningkatkan prestasi, menjadi teladan bagi sekolah lain dan terus mengembangkan pendidikan yang efektif di tengah pandemi.
Menurut Budi, pembelajaran jarak jauh di masa pandemi tetap memiliki kekurangan dibanding pembelajaran tatap muka, seperti penurunan akademik siswa dan kurang tersampaikan nilai-nilai dalam bersikap dan berperilaku bagi siswa. “Guru dan orangtua harus berkolaborasi dan tetap semangat mendampingi anak untuk meminimalisir penurunan itu,” katanya.