Majalah dinding atau lebih dikenal dengan mading sudah sejak lama menjadi wadah kreativitas siswa. Dikelola oleh siswa sendiri, mading memuat beragam karya siswa seperti puisi, cerpen, artikel ataupun gambar. Segala bentuk karya siswa yang terpilih, diatur sedemikian rupa agar muat ditempelkan ke papan mading yang besarnya paling mentok adalah 120*240 cm.
Begitu juga dengan majalah sekolah yang memiliki fungsi yang sama dengan mading, menyalurkan karya-karya kreativitas siswa. Namun lagi-lagi, tak semua karya dapat masuk ke dalam satu majalah karena keterbatasan tempat. Tebal majalah akan mempengaruhi anggaran biaya cetak.
… atau juga :
Dilihat dari waktu untuk membaca & melihatnya, sayang sekali jika seluruh siswa hanya dapat membaca mading dan majalah tersebut saat jam istirahat atau pulang sekolah. Bahkan kadang siswa malas berhenti di depan papan mading untuk membaca informasi, apalagi jika kondisi papan mading sedang ramai dan berjubel.
Zaman telah berubah, pada era digital kini siswa dapat memanfaatkan teknologi digital untuk membuat mading sekolah menjadi lebih efektif.